Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan
Dosen Pengampu : Bapak Wahidullah,S.H.I.,M.H.
Disusun oleh : Cahyaning Syarifah
Mahasiswi Prodi Hukum Keluarga Islam (HKI) semester 1 R2 Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara
Hasil Observasi Tentang Keberadaan Desa Sukodono
Asal
mula dan sejarah desa Sukodono memiliki beberapa versi :
Yang
pertama, dahuu kala beberapa ratus tahun yang lalu Skodono masih merupakan
hutan belatara. Pada suatu hari ada seorang pengembara yang diyakini berasal
dari Desa Senenan. Pengembara tadi berjalan kea rah Selatan. Setelah di suatu
tempat, orang itu berhenti dan berfikir bahwa tempat itu cocok untuk didiami
atau dijadikan pemukiman. Maka dari itu, tempat yang masih berupa hutan
belantara tadi dibabat dan ditata sehingga menjadi daerah yang bagus dan layak
mukim. Si pengembara lalu bermukim bersama keluarganya. Berhubung tempat itu
dianggap tempat yang baru maka tempat itu dinamai dukuh Karanganyar. Karena
daerahnya bagus, lama kelamaan banyak juga warga yang bermukim da bekerjasama
untuk memperluas daerah iu. Dengan kerja sama ang baik dan tolong menolong
antar warganya, akhirnya warganya menjadi bertambah hingga mencpai 44 kepala
keluarga. Karena warganya sudah banyak, 44 KK tadi berunding untuk menemukan
pemimpin (sekarang dikenal dngan sebutan Petinggi). Pada hari itu juga, karena
kesepakatan semua warga akhirnya dipilihlah seorang pemimpin sekaligus
mengesahkan dan meresmkan nama daerah tersebut dengan sebutan SUKODONO, sesuai
dengan semangat warga yang suka tolng menolong, membantu dan menghargai.
Sukodono berasal dari kata Suko = suka, Dono = Menolong,membantu. Karena
sebelumnya nama desa itu Karanganyar, lalu nama Karanganyar diabadikan untk
Desa Sukodono bagian Utara disebut dukuh Karanganyar.
Di
Sukodono terdapat makam Mbah Sentono yan diketahui merupakan salah satu kerabat
dari Mataram. Namun, Mbah Sentono itu bukanlah nama asli dan tak seorang pun
yang tahu nama asli mbah Sentono tersebut. Ada pengembara versi cerita mengenai
Datuk, pemimpin desa Sukodono. Salah satunya mengemukakan mba Datuk cucu dari
mbah Potro tinggal di Lor Agung. Datuk memiliki cucu yang bernama Wangsaguna.
Wangsaguna adalah sesepuh desa Senenan dan juga orang tua dari pengembara yang
membangun desa Sukodono.
Yang
kedua, asal desa Sukodono bermula dari orang-orang Mataram yang datan ke Jepara
dengan maksud ingin menyempurnakan akhlak. Mereka datag untuk menjadikan tanah
yang didiami agar lebih baik imannya dan tempatnya. Setela lama di Jepara
mereka berpindah ke desa Kedung Cino, lalu berpindah ke Senenan dan berakhir di
desa Sukodono. Setelah desa Sukodono menjadi baik dan orang-orang Mataram
menyempurnakan akhlaknya, akhirnya mereka kembali ke Mataram. Dapat ditark
kesimpulan bahwa desa Sukodono berasal dari kata Suko (lila) yang mempunyai
arti ikhlas, membuat kebaikan dan ikhlas meninggalkan tempat yang suda
diperbaikinya, sedangkan kata Dono (weweh) yang mempunyai arti memberi. Pada
awal-awalnya desa Sukodono berjumlah 44 KK dan yang menjadi petinggi pertama
adalah mbah Semidin serta lima temannya sarikat desa.[1]
POTENSI
a.
Bidang
organisasi social dan ekonomi
Di
dalam masyarakat desa Sukodono ternyata mereka menganut system monogamy.
Sedangkan di bidang ekonomi, kebanyakan masyarakat desa Sukodono menggeluti
bidang permeubeln karena desa ini termasuk
dalam desa pengrajin alat-alat rumah tangga yang berbahan kayu.
b.
Bidang
pembangunan
Pembangunan
di dalam masyarakat desa Sukodono relative baik, hal ini dikarenakan adaya
swadaya masyarakat yang relative tinggi. Contohnya bias dilihat dari perbaika
jalan yang ada dalam desa Sukodono.
c.
Bidang / aspek
sejarah da nasal mula
Dalam
masyarakat desa Sukodono terdapat tradisi apeman yang diadakan pada hari Jumat
Pon pada bulan Syawal. Apem tersebut brbentuk lingkaran besar , dan berwarna
putih.
Batas
wilayah desa Sukodono yaitu :
a.
Sebelah Utara
berbatasan dengan wilayah Tahunan.
b.
Sebelah Timur
berbatasan dengan desa Langon.
c.
Sebelah Selatan
berbatasan dengan desa Sukosono.
d.
Sebelah Barat
berbatsan dengan desa Mantingan.
ADMINISTRASI
Desa
Sukodono terdiri dari 7 RT dn 5 RW juga terdiri dari 5 dukuh.
PARIWISATA
a. Air
terjun Mloso Indah atau Kriwikan Mloso Indah
b. Sirkuit
Bakalan Mewah
c. Lapangan
sepak bola Gelora Bakalan Sukodono
PERENCANAAN
Kepala desa Sukodono berencana mengalokasikan 10 %
dana desa (BUMDes) untuk membangun wisata di desa Sukodono, yaitu :
a. Membangun
gazebo atap genteng wuwungan khas Rmah Adat Jepara di sekitar Air Terjun Mloso
Indah.
b. Membangun
akses jalan menuju Air Terjun Mloso Indah
c. Membangun
bangku taman dari semen di komplek Air Terjun Mloso Indah
d. Membangun
tempat parkir sepeda, motor, mobil
e. Memasang
papan peringatan, tempat sampah, petunjuk jalan.[2]
APBDes Sukodono Jepara Tahun 2018
Defisit = Rp. (101.263.000)
Penerimaan Pembiayaan = Rp. 101.263.000
SILPA ADD 2017 = Rp. 47.314.000
SILPA DD 2017 = Rp. 25.761.000
SILPA ADD 2016 = Rp. 28.187.500
Jumlah Pendapatan
|
Rp. 2.032.686.000
|
Pendapatan Asli Desa
|
Rp. 64.000.000
|
Dana Desa
|
Rp. 989.166.000
|
Bagian Dari Hasil pajak dan Retribusi
|
Rp. 59.761.000
|
Alokasi Dana Desa
|
Rp. 535.459.000
|
Bantuan Keuangan Khusus Provinsi
|
Rp. 55.000.000
|
Bantuan Keuangan Khusus Kabupaten
|
Rp. 320.300.000
|
Jumlah Belanja : Rp. 2.124.949.000
Pemberdayaan Masyarakat
|
Rp. 190.105.000
|
Pembinaan Masyarakat
|
Rp. 72.850.000
|
Penyelenggaraan Pemerintah
|
Rp. 549.706.000
|
Pelaksanaan Pembangunan
|
Rp. 1.312.288.000
|
Defisit = Rp. (101.263.000)
Penerimaan Pembiayaan = Rp. 101.263.000
SILPA ADD 2017 = Rp. 47.314.000
SILPA DD 2017 = Rp. 25.761.000
SILPA ADD 2016 = Rp. 28.187.500
Pengaspalan Rt.2/3
|
Rp.200.000.000 BANSUS
|
PengfaspalanRt. 6/4
|
Rp.120.300.000 BANSUS
|
Pembangunan saluran air Rt. 3/1
|
Rp.12.720.000 DD
|
Pembangunan saluran air Rt.2/2
|
Rp.25.980.000 DD
|
Pembangunan saluran air Rt.3/2
|
Rp.14.000.000 DD
|
Pembangunan saluran air Rt.4/2
|
Rp.22.000.000 DD
|
Pembangunan saluran air Rt.3/3
|
Rp.22.500.000 DD
|
Pembangunan saluran air Rt.4/3
|
Rp.24.000.000 DD
|
Pembangunan saluran air Rt.4/4
|
Rp.31.000.000 DD
|
Pengaspalan Rt. 1
|
Rp.79.600.000 DD
|
Pengaspalan Rt. 2/1
|
Rp.44.500.000 DD
|
PengaspalanRt. 4/1
|
Rp.21.300.000 DD
|
Pengaspalan Rt. 5/1
|
Rp.8.500.000 DD
|
Pengaspalan Rt. 3/2
|
Rp.8.600.000 DD
|
Pengaspalan jalan Mbakalan Rt. 4/2
|
Rp.60.750.000 DD
|
PengaspalanRt. 5/2
|
Rp.43.000.000 DD
|
Pengaspalan Rt.6/2
|
Rp.66.540.000 DD
|
Pengaspalan Rt. 5/4
|
Rp.42.000.000 DD
|
Pengaspalan Rt.2/5
|
Rp.32.000.000 DD
|
Pengaspalan Rt. 3/5
|
Rp.13.000.000 DD
|
Rabat beton jalan Rt. 5/3
|
Rp.28.000.000 DD
|
Rabat beton jalan Rt. 1/5
|
Rp.33.000.000 DD
|
Rabat beton jalan Rt. 4/5
|
Rp.31.800.000 DD
|
Pembangunan jalan baru Rt. 1/1
|
Rp.40.950.000 DD
|
Pembangunan jalan baru Rt. 4/1
|
Rp.12.540.000 DD
|
Pelebaran jembatan Rt. ¼
|
Rp.11.000.000 DD
|
Talud jalan Gondangan Rt. Rt5/5
|
Rp.10.486.000 DD
|
Talud tempat parker pasar
|
Rp.80.000.000 DD
|
Jamban warga
|
Rp.38.610.000 DD
|
Normalisasi sungai lembah
|
Rp.14.790.000 DD
|
Pemeliharaan atap balai desa
|
Rp.4.000.000 BAGI HASIL
|
Perbaikan pasar Gondangan Rt. 5/5
|
Rp.18.811.000BAGI HASIL
|
Mennjang tertib lalu lintas
|
Rp.15.950.000BAGI HASIL
|
Tendon air
|
Rp.5.000.000PAD
|
Perawatan jalan di Desa Sukodono
|
Rp.9.300.000PAD
|
Perawatan saluran irigasi sawah
Mbakalan
|
Rp.10.000.000PAD
|
Melanjutkan pembangunan jogging track
|
Rp.25.761.000SILPA DD 2017
|
Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) (3 unit)
|
Rp.30.000.000BANPROV
|
Menurut saya anggaran dana dengan alokasi pelaksanaan dana tersebut sudah memenuhi. pemerintah Desa Sukodono sangat memperhatikan pembangunan infrastruktur yang ada di Desa Sukodono, seperti pembangunan jalan dan yang lainnya dilaksanakan sesuai dengan dana anggaran.
Pintu masuk makam
petilasan Mbah Sentono.[3]
Pintu makam mbah
Sentono.[4]
Acara Apeman[5]
Gereja Injili Tanah
Jawa di desa Sukodono[6]